Friday, March 24, 2006

A dialogue between a Flower and a Pearl

One day, a brilliantly beautiful and fragrant flower with attractive colors met a pearl that lives far in the bottom of the sea and has none of these characteristics.

Both got acquainted with each other.

The flower said: "Our family is large; roses and daisies are members of the family. And there are many other species that are various and countless, each has a distinctive scent, appearance …etc."

Suddenly, a tinge of distress appeared on the flower.

"Nothing accounts for sorrow in your talk; so why are depressed?" The pearl asked.

"Human beings deal with us carelessly; they slight us. They don't grow us for our sake but to get pleasure from our fragrance and beautiful appearance. They throw us on the street or in the garbage can after we are dispossessed of the most valuable properties; brilliance and fragrance" The flower sighed.

And then the flower said to the pearl: "Speak to me about your life! How do you live? How do you feel it? You are buried in the bottom of the sea. "

The pearl answered: "Although I have none of your distinctive colors and sweet scents, humans think I am precious. They do the impossible to procure me. They go on long journeys, dive deep in the seas searching for me. You might be astounded to know that the further I lay, the more beautiful and brilliant I become. That's what upraises my value in their thought. I live in a thick shell isolated in the dark seas. However, I'm happy and proud to be in a safe zone far from wanton and mischievous hands and still the humans consider me highly valuable"

Do you know what the flower and the pearl symbolize?

Think Think

You will find that

..
..
..

The flower is the unveiled woman

(who shows her charms)


and the pearl is the veiled woman

(who conceals her beauties)

Think about it!

Thanks to muslim_sister_club

Friday, March 17, 2006

KEBERSIHAN RUH KECANTIKAN

Senang berdandan merupakan tabiatnya wanita. Ingin selalu terlihat cantik dan menawan merupakan perkara yang lazim bagi mereka. Tak heran jika berbagai produk kosmetika dan pernak-pernik kecantikan yang menjamur di pasaran laku keras. Namun dalam urusan yang satu ini ada satu asas berhias yang kadang luput dari perhatian.

Asas dimaksud adalah kebersihan. Tidak terlalu berlebihan bila dikatakan: Kebersihan adalah ruh kecantikan. Tidak ada artinya berhias tanpa kebersihan. Sesuatu yang kotor dalam pandangan dan aroma yang tak sedap akan merusakkan kecantikan dan berhias itu sendiri. Karena itu kebersihan merupakan urusan pertama yang harus diperhatikan seorang wanita ketika ia akan berhias dan mempercantik dirinya.

Islam merupakan agama yang memperhatikan kebersihan, karena itu seorang muslimah yang menyandarkan dirinya kepada agama mulia ini selayaknya tidak meremehkan urusan tersebut. Paling tidak, ketika akan melaksanakan shalat lima waktu, seorang muslimah mencuci anggota-anggota wudhunya dengan baik yang berarti akan hilang darinya kotoran dan debu dalam waktu lima kali sehari semalam. Dan tidak ada hal paling besar yang dapat engkau lakukan, wahai muslimah, daripada engkau menjaga kebersihan tubuhmu dan engkau berhias sekaligus, yang dengan begitu engkau akan raih ridha Allah dan ridha suamimu sekaligus.

AIR, SATU ALAT BERHIAS

Berbicara kebersihan, sedikit banyak terkait dengan air. Sebagai salah satu nikmat Allah yang agung, air merupakan sumber kehidupan dan juga sumber kebersihan. Bisa dikata, tidak ada satu kehidupan pun yang dapat lepas dari kebutuhan akan air. Dan air juga merupakan alat berhias dan mempercantik diri.

Jika berhias tanpa kebersihan tidak ada faedahnya, lebih-lebih kebersihan dan kecantikan tanpa membasuh diri dengan air, merupakan hal sia-sia. Mengapa demikian? Dengan air akan hilang kotoran yang merusak pandangan atau aroma yang mengganggu penciuman.

Yang dikatakan mandi tidaklah sekedar menuangkan air dalam jumlah yang banyak ke tubuh, namun yang penting bagaimana tubuh dapat mengambil faedah dari air tersebut. Rasul kita yang mulia, Muhammad shallallahu alaihi wasallam, adalah orang yang paling hemat dalam menggunakan air, “walaupun engkau berada di sungai yang airnya melimpah”, begitu kurang lebih nasehatnya kepada shahabatnya untuk hemat memakai air, padahal beliau shallallahu alaihi wasallam adalah manusia yang paling menjaga kebersihan.

Menjadikan air sebagai sarana berbersih diri tidak berarti kita harus memperbanyak mandi dalam sehari, melebihi kebiasaan yang lazim. Bahkan ini merupakan sikap berlebih-lebihan alias pemborosan. Di samping itu, mandi melebihi kebutuhan mengantarkan pada kekeringan dan pecahnya kulit.

Yang hendak ditekankan di sini, adalah mengingatkan agar tidak melupakan air, yang dengannya kulit akan kembali kepada keadaannya yang normal setelah sebelumnya merasakan panas, ditempeli oleh kotoran, debu dan aroma keringat yang tidak sedap.

MENGHILANGKAN BAU KERINGAT

Tubuh yang selalu berkeringat biasanya meninggalkan aroma yang tidak sedap. Dan ini jelas mengganggu penampilan dan kecantikan serta mengurangi kepercayaan diri. Perlu diketahui, fungsi keringat yang utama adalah menahan bertambahnya panas tubuh dari keadaannya yang normal/wajar, dan keringat ini pada asalnya saat dikeluarkan oleh tubuh tidaklah disertai dengan bau tak sedap. Tentu saja selama tubuh tersebut sehat dan bersih.

Adapun aroma tak sedap yang ‘dihasilkan’ keringat, itu disebabkan karena tidak bersihnya bagian tubuh yang menjadi tempat keluarnya keringat, khususnya daerah lipatan-lipatan tubuh seperti ketiak. Tempat yang lembab dan kotor tadi mengundang kehadiran bakteri, yang pada akhirnya dia ‘berkarya’ sehingga keluarlah dari tubuh aroma tak sedap dan muncullah istilah BBM (bau badan menyengat).

Dari sini, sepantasnya mereka yang bau tubuhnya tak sedap untuk segera menghilangkan penyebabnya yang telah disebutkan di atas, dan tidak sekedar mengeringkan keringat yang keluar ataupun sekedar menaburkan bedak dan menyemprotkan wangi-wangian ke daerah badan yang bau.

Ketahuilah, cara yang paling efektif menghilangkan bau keringat adalah dengan menggunakan air. Karena air merupakan wangi-wangian yang paling baik. Gunakan air beberapa kali untuk membersihkan sumber bau dari tubuh. Ketika mandi, jangan lupa menggosok daerah lipatan tubuh khususnya ketiak dan mencurahkan air secara langsung ke daerah tersebut. Akan bermanfaat pula, jika daerah bawah ketiak diolesi separuh jeruk nipis yang telah diperas. Insya Allah, kita akan merasakan hasilnya.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan, jangan biarkan rambut ketiak tumbuh memanjang. Bahkan harus segera dihilangkan, karena rambut inilah yang juga memicu timbulnya bau. Hindari mengkonsumsi bawang dalam keadaan mentah karena bawang termasuk jenis makanan yang merangsang bau badan.

Pembaca muslimah yang baik…Bila ingin diterima dengan baik oleh lingkunganmu, selain harus berhias dengan akhlak seorang muslimah, engkau juga jangan bersikap masa bodoh terhadap kebersihan tubuhmu dan jangan cuek dengan aroma tidak sedap yang engkau keluarkan. Perhatikan keberadaan dirimu, apalagi bila engkau telah memiliki suami. Jaga penciumannya darimu, jangan sampai dia mencium darimu kecuali aroma yang wangi dan memikat.

(Disusun oleh Ummu Ishaq Zulfa Husein dari bacaan: “Asrarul Jamal waz Zinah lil Mar’ah Al Muslimah”, karya Ummu Nurani)

Sabar & Dewasa

"Menjadi Tua itu Pasti, Menjadi Dewasa butuh Perjuangan"

Memang yah setiap orang setiap hari bertambah usia, dan pastinya akan tambah tua.
Tapi untuk menjadi dewasa ngak gampang.
Terkadang sudah tua pun ngak dewasa pemikirannya.
Belajar menjadi Dewasa perlu kesabaran dan kerendahan hati.
Banyak mendengar dan banyak belajar.
Belajar menjadi dewasa merupakan sebuah keputusan.


"Bila kita membuat sesuatu yang baik, hasilnya tidak selalu indah. Tapi bila kita membuat sesuatu yang berguna, biasanya hasilnya indah."

Thanks to vikingkarwur.com

Tiada Manusia Yang Sempurna

Allah Subhanahu wa Ta'ala menciptakan makhluk hidup dengan berpasang-pasangan. Allah jua yang menciptakan rasa saling tertarik kepada lawan jenis dan saling membutuhkan sehingga dengan itu dapat saling mengasihi dan mencintai untuk mendapatkan ketenangan dan kecintaan disamping melahirkan keturunan dalam kehidupannya. Untuk itulah Islam memerintahkan umatnya untuk melangsungkan pernikahan apabila telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan.

Bila berbicara masalah pernikahan maka tidak terlepas dari individu-individu yang akan melaksanakannya. Sebagai manusia yang normal, adalah hal yang wajar jika mempunyai kriteria yang ideal terhadap calon pasangan hidup yang diinginkan. Misalnya bagi laki-laki yang normal akan menginginkan calon istri wanita yang berparas ayu lagi cantik, dari keluarga kaya, berotak pintar, keturunan orang baik-baik, berakhlak mulia, pandai bergaul, serta bisa membantu mencari nafkah, dan sebagainya. Begitu juga wanita ingin punya suami yang ganteng, kaya, sabar, pinter, bertanggung jawab, setia, berakhlak memikat, dan sebagainya.

Akibat kriteria yang terlalu tinggi ini, tidak sedikit laki-laki atau perempuan yang lebih senang membujang, karena kesulitan untuk mencari pasangan hidup yang diinginkan. Orang-orang yang dikenalnya tidak sesuai dengan keinginan dan dambaannya, mereka lebih baik menunda nikah daripada melaksanakan sunnah Nabi Shallallahu 'Alaih Wa Sallam.

Sering kita lupa … bahwa tidak ada seorang pun yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan sempurna, sekalipun Rasulullah Shallallahu 'Alaih Wa Sallam, akan tetapi beliau ma’sum karena terpelihara dari segala kesalahan (dapat teguran langsung dari Allah jika melakukan kesalahan).

Sedangkan manusia pada umumnya adalah makhluk yang mempunyai banyak kelemahan, di antaranya yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala sebut dalam Al Qur’an :

“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An Nisa’ : 28)

Manusia diciptakan Allah suka keluh kesah. Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta'ala :

“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.” (QS. Al Ma’aarij : 19)

“Yaitu orang-orang yang kikir dan menyuruh orang lain berbuat kikir dan menyembunyikan karunia Allah yang telah diberikan-Nya kepada mereka … .” (QS. An Nisa’ : 37)

Allah Subhanahu wa Ta'ala yang menciptakan manusia dengan aneka ragam bentuk anggota badan, berbagai bentuk paras wajah, dan berbagai kepribadian yang kesemuanya ini tidak ada yang sama, sekalipun dua anak kembar dari satu sel, Subhanallah. Ada yang berparas ayu, manis, bahkan sangat cantik. Juga ada yang berwajah sedang, tidak ayu, bahkan jelek. Ada pula lelaki yang bertubuh besar tinggi, kekar, atau gadis yang anggun dan tinggi semampai. Ada yang anggota tubuhnya sempurna juga ada yang kurang bahkan tidak sempurna. Ada yang berkulit putih, kuning langsat, sawo matang, merah, bahkan hitam pekat. Semua ciptaan Allah dan Allah juga yang telah menyediakan pasangannya.

Memang ada manusia yang mencakup 4 kriteria yang disabdakan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaih Wa Salla sebagai kelebihan dalam dirinya. Cantik/tampan, dari keluarga yang mampu dan kaya, keturunan orang baik-baik, dan baik Dien-nya (agamanya). Jika kita diberi oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala pasangan yang seperti ini maka seharusnyalah kita banyak bersyukur kepada-Nya karena sangatlah jarang kita dapati di masa sekarang ini. Walaupun demikian tetap tidak akan terlepas daripada kekurangan yang ada pada sisi lain.

Dengan sifat kebijakan Allah Ta’ala dan keadilan-Nya, Dia tuntunkan pada hamba-Nya dalam mencari pasangan hidup. Ditekankan pada hal Dien-nya (agamanya). Seseorang tidaklah selalu memiliki paras cantik, tidak semua dilahirkan dari keturunan yang baik, dan tidaklah banyak yang dari keluarga kaya. Akan tetapi untuk menjadi orang yang baik agamanya, semua orang dapat memilikinya bagaimanapun keadaannya, tak terkecuali. Dimuliakannya seseorang dalam hal agamanya, karena faktor keimanan dalam hatinya.

Kesimpulannya tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini. Apakah tidak ada makhluk Allah yang sempurna? Jawabnya, ada. Makhluk Allah Subhanahu wa Ta'ala yang sempurna adalah yang ada di Surga, yaitu para bidadari dan wildan. Mereka diciptakan Allah Subhanahu wa Ta'ala sebagai pasangan untuk manusia di Surga. Bidadari tersebut berparas sangat cantik, montok-montok, selalu harum baunya, dan selalu dalam keadaan gadis. Tidak ada kekurangan padanya. Gambaran bidadari di Surga banyak kita dapati dalam Al Qur’an. Di antaranya :

“Mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli.” (QS. Ath Thuur : 20)

“Dan (di dalam Surga itu) ada bidadari-bidadari yang bermata jeli. Laksana mutiara yang tersimpan baik.” (QS. Al Waqi’ah : 22-23)

“Di dalam Surga-Surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik.” (QS. Ar Rahman : 70)

Mereka disiapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk para hamba-hamba-Nya yang beriman, yang selalu mengekang hawa nafsunya di dunia ini, dan menjalankan perintah-Nya. Wallahu A’lam Bis Shawab.

Thanks to Ibnatu Abu Hasan

Tuesday, March 14, 2006

S I B U K

Sibuk membuat detik menjadi berarti
Sibuk membuat detik tak berlalu sia-sia
Sibuk membuat waktu menjadi bermakna
Sibuk membuat waktu cepat berlalu
Sibuk membuat diri telah melakukan yang terbaik
Sibuk membuat diri telah membuat momen penting dalam hidup

Tapi....

Sibuk juga membuat lupa makan, Lupa shalat tepat waktu
Sibuk juga membuat lupa mencari ilmu bekal 'tuk berpulang
Sibuk juga melepaskan silaturahmi dengan kerabat dan sahabat
Sibuk juga melupakan keluarga yang sabar menunggu
Sibuk telah melenakan nikmatnya berzikir saat mendapatkan kemudahan
Sibuk telah melenakan sujud syukur saat mendapat rezeki sobat
Sibukanlah kaki kita melangkah dijalan yang diridhai Allah
Sibukanlah tangan kita menjemput barokah Allah
Sibukanlah lisan kita berzikir menyebut Asma Allah
Sibukanlah hati kita bergetar mengingat kebesaran Allah
Sibukanlah mata kita mengagumi keindahan ciptaan Allah
Sibukanlah kening kita bersujud mensyukuri nikmat Allah
Sibukanlah bibir kita mengalunkan kalam Allah
Sibukanlah akal kita mencari manfaat bagi hamba Allah
Sesibuk-sibuknya kita sibukanlah seperti sibuknya Rasulullah sepanjang pagi
dan malam hari
Selamat bersibuk.....

(Semoga menjadi amalan kita bersama...)


Thanks to Aji Bramantya from MyQuran.com

Read This

Today, upon a bus,
I saw a girl with golden hair.
and wished I was as fair.
When suddenly she rose to leave,
I saw her hobble down the aisle.
She had one leg and wore a crutch.
But as she passed, a smile.
Ya Allah, forgive me when I whine.
I have 2 legs, the world is mine.
I stopped to buy some candy.
The lad who sold it had such charm.
I talked with him, he seemed so glad.
If I were late, it'd do no harm.
And as I left, he said to me,
"I thank you, you've been so kind.
It's nice to talk with folks like you.
You see," he said, "I'm blind."

Ya Allah, forgive me when I whine.

I have 2 eyes, the world is mine.
Later while walking down the street,
I saw a child with eyes of blue.
He stood and watched the others play.
He did not know what to do.
I stopped a moment and then I said,
"Why don't you join the others, dear?"
He looked ahead without a word.
And then I knew, he couldn't hear.
Ya Allah, forgive me when I whine.

I have 2 ears, the world is mine.
With feet to take me where I'd go.
With eyes to see the sunset's glow.
With ears to hear what I'd know.
Ya Allah, forgive me when I whine.
I've been blessed indeed, the world is mine.
We Have So Much To Be Thankful for.


Islam is a way of life, try it.
Islam is a gift, accept it.
Islam is a journey, complete it.
Islam is a struggle, fight for it.
Islam is a goal, achieve it.
Islam is an opportunity, take it.
Islam is not for sinners, overcome it.
Islam is not a game, don't play with it.
Islam is not a mystery, behold it.
Islam is not for cowards, face it.
Islam is not for the dead, live it.
Islam is a promise, fulfill it.
Islam is a duty, perform it.
Islam is a treasure (the Prayer), pray it.
Islam is a beautiful way of life, see it.
Islam has a message for you, hear it.
Islam is love , love it.



Thanks to rizalunrofa from MyQuran.com

Don't Waste Food (must see)





I feel very GRATEFUL for what I have today....... We are so lucky! contemplate on this... **********************************************************
He who labors diligently need never despair; for all things are accomplished by diligence


"I felt very fortunate to live in this part of the world. I promise I will never waste my food no matter how bad it can taste and how full I may be. I promise not to waste water. I pray that this little boy be alleviated from his suffering.


I pray that we will be more sensitive towards the suffering in the world around us and not be blinded by our own selfish nature and interests. I hope this picture will always serve as a reminder to us about how fortunate we are and that we must never ever take things for granted.


Think & look at this...when you complain about your food and the food we waste daily..." MAY ALL BEINGS BE FREE FROM SUFFERING!!!! Please don't break this and keep on forwarding it to all our friends. On this good day, let's make a prayer for the suffering in any place around the globe and send this friendly reminder to others.
People have said time and again that it's better to have loved and lost than never to have loved at all. But what they will probably never understand is how I'll always be a winner for having loved you.
Thanks to My Bhai

Monday, March 06, 2006

WUJUD SYUKUR

Aku tak selalu mendapatkan apa yang kusukai, oleh karena itu aku selalu menyukai apapun yang aku dapatkan.

Kata-Kata Diatas merupakan wujud syukur. Syukur merupakan kualitas hati yang terpenting. Dengan bersyukur kita akan senantiasa diliputi rasa damai, tentram dan bahagia.

Sebaliknya, perasaan tak bersyukur akan senantiasa membebani kita. Kita akan selalu merasa kurang dan tak bahagia. Ada dua hal yang sering membuat kita tak bersyukur.

Pertama : Kita sering memfokuskan diri pada apa yang kita inginkan, bukan pada apa yang kita miliki. Katakanlah anda telah memiliki sebuah rumah,kendaraan, pekerjaan tetap, dan pasangan yang terbaik. Tapi anda masih merasa kurang. Pikiran anda dipenuhi berbagai target dan keinginan. Anda begitu terobsesi oleh rumah yang besar dan indah,mobil mewah, serta pekerjaan yang mendatangkan lebih banyak uang.

Kita ingin ini dan itu. Bila tak mendapatkannya kita terus memikirkannya. Tapi anehnya, walaupun sudah mendapatkannya, kita hanya menikmati kesenangan sesaat. Kita tetap tak puas, kita ingin yang lebih lagi. Jadi, betapapun banyaknya harta yang kita miliki, kita tak pernah menjadi "KAYA" dalam arti yang sesungguhnya.

Mari kita luruskan pengertian kita mengenai orang ''kaya''. Orang yang "kaya'' bukanlah orang yang memiliki banyak hal, tetapi orang yang dapat menikmati apapun yang mereka miliki.

Tentunya boleh-boleh saja kita memiliki keinginan,tapi kita perlu menyadari bahwa inilah akar perasaan tak tenteram. Kita dapat mengubah perasaan ini dengan berfokus pada apa yang sudah kita miliki. Cobalah lihat keadaan di sekeliling Anda, pikirkan yang Anda miliki, dan syukurilah. Anda akan merasakan nikmatnya hidup.

Ada cerita menarik mengenai seorang kakek yang mengeluh karena tak dapat membeli sepatu, padahal sepatunya sudah lama rusak. Suatu sore ia melihat seseorang yang tak mempunyai kaki, tapi tetap ceria. Saat itu juga si kakek berhenti mengeluh dan mulai bersyukur.

Hal kedua yang sering membuat kita tak bersyukur adalah kecenderungan membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Kita merasa orang lain lebih beruntung. Kemanapun kita pergi, selalu ada orang yang lebih pandai, lebih tampan, lebih cantik, lebih percaya diri, dan lebih kaya dari kita.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki. Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi. Saya ingin mengakhiri tulisan ini dengan cerita mengenai seorang ibu yang sedang terapung di laut karena kapalnya karam, namun tetap berbahagia. Ketika ditanya kenapa demikian, ia menjawab, ''Saya mempunyai dua anak laki-laki. Yang pertama sudah meninggal, yang kedua hidup ditanah seberang. Kalau berhasil selamat, saya sangat bahagia karena dapat berjumpa dengan anak kedua saya. Tetapi kalaupun mati tenggelam, saya juga akan berbahagia karena saya akan berjumpa dengan anak pertama saya di surga.''

Bersyukurlah !
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan ....
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan ?

Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu ....
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar ...

Bersyukurlah untuk masa-masa sulit ...
Di masa itulah kamu tumbuh ....

Bersyukurlah untuk keterbatasanmu ...
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang ...

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru ...
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu ...

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat ....
Karena Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga...

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih ...
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan ...

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik...
Hidup yang berkelimpahan datang pada merekayang juga bersyukur akan masa surut...
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif ...

Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu...

# Sekiranya Anda merasa sulit tidur malam ini, ingatlah tentang keluarga tidak punya rumah yang tidak memiliki ranjang tempat berbaring.

# Sekiranya Anda terperangkap dalam kemacetan; jangan kecewa. Terdapat banyak orang yang hidup di dunia ini yang tahu kalau bakal terjebak kemacetan dan menganggapnya suatu keistimewaan yang tidak pernah didengar.

# Sekiranya Anda tidak bernasib baik di tempat kerja, pikirkanlah tentang mereka yang tidak bekerja sejak tiga bulan yang lalu.

# Sekiranya Anda kecewa dengan akhir pekan yang berlalu begitu saja; pikirkanlah tentang wanita yang di jalan-jalan yang bekerja selama 12 jam sehari, 7 hari seminggu dengan upah Rp 7500/hari untuk menghidupi keluarganya.

# Sekiranya mobil Anda rusak, jauh dari bengkel mobil; pikirkanlah tentang mereka yang lumpuh, yang begitu menginginkan bisa berjalan.

# Sekiranya Anda mengeluh karena tidak mempunyai sepasang sepatu baru pada tahun ini; pikirkanlah tentang seseorang yang tidak mempunyai kaki.

# Sekiranya Anda bercermin dan nampak bahwa uban telah mulai tumbuh; pikirkanlah tentang penderita kanker yang sedang dirawat di chemotherapy yang berharap agar rambutnya dapat tumbuh untuk diperiksa.

# Sekiranya Anda diberhentikan kerja; pikirkanlah tentang mereka yang bernasib malang yang terpaksa mendengar ocehan boss mereka sejak dari pukul 9 pagi hingga 5 sore setiap hari.

# Sekiranya Anda kecewa dengan hubungan yang semakin buruk; pikirkanlah tentang mereka yang tidak pernah tahu tentang apa rasanya untuk menyayangi dan disayangi.

Sungguh menggelikan. Betapa segala sesuatunya berubah ketika kita berpikir dengan cara seperti itu. Kata orang bijak, bagi hati yang sedih lagu yang riang pun terdengar memilukan. Sedangkan orang bijak lain berkata, sekali terlintas di pikiran, sejuta dunia terjungkir balik.

Jadi, kuncinya adalah BERSYUKURLAH dalam segala situasi... dan kembangkan selalu sikap & mental positif hingga menjadi suatu kebiasaan.


Thanks to mail-archive.com

Saturday, March 04, 2006

Jika dan ketika

Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang seperti sia sia..
Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih..
Allah sudah menghitung air matamu.

Jika kau fikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu terasa berlalu begitu saja..
Allah sedang menunggu bersama samamu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman temanmu terlalu sibuk untuk menghubungimu..
Allah senantiasa berada disampingmu.

Ketika kau fikir kau sudah berusaha sesungguhnya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi..
Allah mempunyai jawabannya.

Ketika segalanya menjadi sesuatu yang tidak masuk akal dan kau merasa tertekan..
Allah bersamamu untuk menenangkanmu.

Jika tiba tiba kau dapat melihat jejak jejak harapan..
sebenarnya Allah sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
Allah telah pun memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban..
Allah akan tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi..
Allah sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Oleh itu ingatlah...
dimana pun kau berada...
Allah akan mengetahui dan senantiasa berada disampingmu...

Thanks to AA Abdurrahman

Model Muslimah Sejati

Menurut perspektif Islam, wanita adalah pelengkap kepada lelaki, sekali gus memelihara keseimbangan ciptaan Allah s.w.t. Malah Rasulullah s.a.w memartabatkan kaum wanita pada kaca mata Islam sebagai perhiasan dunia yang paling indah dan unik. Ini sebagaimana sabda Baginda bermaksud: "Dunia ini penuh perhiasan dan perhiasan yang paling indah ialah wanita yang solehah." - (Riwayat Muslim)

Hadis ini jelas menunjukkan betapa Islam memandang tinggi kedudukan wanita dalam kehidupan global.

Jika ditelusuri dalam lembaran al-Quran, wanita digambarkan dengan tiga fungsi penting.

Pertamanya, wanita dianggap sebagai fitnah dan musuh andainya dia tidak dididik dan diasuh serta dibentuk menurut acuan Islam.

Keduanya, wanita juga ujian bagi seseorang lelaki dalam menerajui bahtera kehidupan ke arah kebahagiaan dan kesejahteraan hidup.

Akhirnya, wanita adalah anugerah Ilahi yang istimewa kepada lelaki yang mendambakan kemesraan dan kebahagiaan hidup.

Sejarah Islam sebenarnya melahirkan ratusan personaliti wanita terbilang yang menjadi teladan kepada warga Muslimah dewasa ini.

Mereka adalah wanita contoh yang menempa tinta emas yang mewarnai sejarah kegemilangan dan keunggulan Islam. Sehubungan itu, Baginda Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:

"Ada empat wanita mulia yang juga penghulu segala wanita di dunia; mereka itu ialah Asiah binti Muzahim, isteri Firaun; Maryam binti Imran, ibunda Isa; Khadijah binti Khuwailid, isteri Rasulullah saw dan Fatimah binti Muhammad, puteri kesayangan Baginda." - (Riwayat Bukhari)

Asiah adalah simbol teladan bagi wanita beriman yang tetap mempertahankan keimanannya kepada Allah, meskipun hidup sebumbung bersama suaminya, Firaun yang tidak beriman kepada Allah.

Maryam pula adalah simbol wanita dalam ibadahnya dan ketinggian darjat ketakwaannya kepada Allah serta mampu memelihara kesucian diri dan kehormatannya ketika mengabdikan dirinya kepada Allah.

Manakala Khadijah pula adalah simbol kepada isteri yang setia tanpa mengenal penat lelah mendampingi suaminya menegakkan panji-panji kebenaran Islam, berkorban jiwa raga dan segala harta bendanya serta rela menanggung pelbagai risiko dan cabaran dalam menyebarkan risalah Islam yang diamanahkan pada bahu Rasulullah.

Akhirnya, Fatimah pula adalah simbol pelbagai dimensi wanita yang solehah; anak yang soleh dan taat di hadapan ayahandanya; isteri yang setia dan taat di hadapan suaminya serta ibu yang bijaksana di hadapan putera puterinya. Dialah pemuka segala wanita dan juga seorang wanita mithali yang setiap detik kehidupan yang dilaluinya, sewajarnya dijadikan ikutan Muslimah.

Demikianlah antara beberapa profil wanita Muslimah contoh yang mewarnai pentas kehidupan dengan ketenangan, kemesraan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat.

Islam menganjurkan setiap Muslim yang bakal melangkah alam perkahwinan agar berhati-hati memilih calon isteri.

Kriteria calon isteri penting dalam kehidupan berkeluarga kerana ia adalah antara ciri kesolehan isteri yang dituntut Islam, di samping bakal menjamin kerukunan dan kebahagiaan rumah tangga.

Dalam hal ini, Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya: "Janganlah kamu nikahi wanita kerana kecantikannya, kelak kecantikannya itu akan membinasakannya; janganlah kamu nikahi wanita kerana hartanya, boleh jadi hartanya akan menyebabkan kederhakaanmu; sebaliknya nikahilah wanita yang beragama. Sesungguhnya wanita yang tidak berhidung dan tuli tetapi beragama, itu adalah lebih baik bagimu." - (Riwayat Abdullah ibn Humaid).

Jelas di sini, bahawa aspek keagamaan dalam diri seseorang isteri adalah penentu hala tuju sesebuah rumah tangga yang dibina dan dibentuk.

Ini kerana agamanya yang bertapak kukuh dalam jiwa sanubarinya, dia pasti akan taat kepada suaminya pada semua perkara yang tidak bertentangan dengan perintah Allah dan tidak mendatangkan mudarat kepadanya.

Isteri yang solehah juga akan bersifat amanah terhadap harta benda suaminya, di samping menjaga maruahnya. Sewaktu ketiadaan suaminya, seorang isteri solehah memelihara dirinya dan maruahnya seperti tidak boleh keluar rumah tanpa izinnya, tidak boleh menerima tetamu yang tidak dikenali dan sebagainya.

Ketaatan dan sifat beramanah seorang isteri solehah ini banyak dipengaruhi oleh firman Allah yang bermaksud: "...perempuan yang solehah mestilah taat dan memelihara kehormatan dirinya ketika ketiadaan suaminya dengan perlindungan Allah..." - (Surah an-Nisa: 34)

Malah isteri yang solehah ingatannya sentiasa segar dengan pesanan Baginda yang bermaksud: "Jika seseorang wanita menunaikan solat lima waktu, berpuasa sebulan Ramadan, memelihara kehormatannya, mentaati suaminya, nescaya dia dapat masuk ke mana-mana saja pintu syurga menurut kehendaknya." - (Riwayat Imam Ahmad)

Isteri solehah juga adalah isteri yang sentiasa menyempurnakan keperluan suaminya, di samping memelihara keredaannya pada setiap masa dan keadaan. Ini kerana keredaan suami adalah anak kunci utama yang melayakkannya menjadi penghuni syurga penuh kenikmatan.

Sabda Rasulullah bermaksud: "Mana-mana isteri yang meninggal dunia, sedangkan suaminya reda kepadanya, nescaya isterinya akan masuk syurga." - (Riwayat Al-Hakim dan Tirmizi)

Apa yang paling penting ialah isteri solehah adalah pendidik dan pengasuh terbaik kepada anaknya yang juga penyejuk hati ibu bapa dan saham akhirat yang pahalanya berkekalan, biarpun ibu bapanya lama meninggal dunia. Dengan agamanya itu, seseorang ibu akan mewariskan segala ilmu agamanya kepada anaknya agar mereka kelak akan menjadi anak soleh dan taat, bukan saja kepada ibu bapa, bahkan taat kepada Allah.

Agama inilah ramuan terbaik yang boleh melenturkan peribadi anak, perhiasan akhlak terpuji, mengisi minda dan hati anak dengan keimanan dan ketakwaan serta membimbing kehidupan ke arah keredaan Ilahi.

Demikianlah betapa besarnya fungsi seorang wanita yang bertindak sekali gus sebagai isteri dan ibu solehah dalam sesebuah institusi keluarga. Justeru, Allah menganugerahkan ganjaran syurga bagi wanita solehah yang beriman dan benar-benar melaksanakan tanggungjawabnya sebagai seorang isteri dan ibu dalam kehidupan sehariannya.

Akhirnya, Rasulullah s.a.w pernah bersabda, maksudnya: "Sebaik-baik wanita itu ialah wanita yang melahirkan anak, yang penyayang, yang memelihara kehormatannya, yang mulia pada kaca mata ahli keluarganya, yang menghormati suaminya, menghiaskan dirinya hanya untuk suaminya tercinta, memelihara diri daripada pandangan orang lain, yang mendengar kata-kata suaminya dan mentaati segala perintahnya. Apabila bersama suaminya, dia memberikan apa saja yang diperlukan suaminya dan dia tidak pula menolak ajakannya serta tidak merendah-rendahkan atau menghina kedudukan suaminya di hadapan orang lain." - (Riwayat Al-Tausi)

Thanks to yadim.com

Berhenti Sejenak

Sahabat... Mari kita berhenti sejenak, mengamati kembali
bekas-bekas langkah kita dalam kehidupan ini. Melihat dengan cermat
apa-apa yang telah kita lakukan selama ini. Perhatikan saudaraku, sudahkah
langkah-langkah kita berangkat dari tempat yang baik? Sudahkah dalam
perjalanannya dia berbelok di tempat-tempat yang semestinya? Dan yang
paling penting, sudahkah langkah-langkah kita menuju kepada-Nya?

Andai kita mau jujur, mungkin kita akan mampu melihat bahwa
langkah-langkah kita ternyata sering berselisih dengan kehendak-Nya.
Tengoklah kehidupan kita, sementara demikian banyak saudara kita mengais
sesuap nasi, masih sering kita biarkan butiran-butiran nasi tersisa di
piring kita dan terbuang percuma.

Ketika banyak saudara kita berhutang kesana kemari, masih sering kita
membeli barang-barang mewah yang sesungguhnya tidak terlalu berguna.
Ketika Allah memerintahkan kita untuk beribadah kepada-Nya, masih sering
kita lalai dan menyibukkan diri kita dengan berbagai fasilitas yang
sesungguhnya hanya titipan-Nya.

Belum lagi jikalau kita mengingat bahwa ternyata kehidupan kita selama ini
belum berorientasi kepada-Nya. Waktu yang telah kita lewatkan ternyata
lebih banyak untuk kepentingn dunia kita. Mari tanyakan kepada diri kita :
Berapa banyak waktu telah kita gunakan untuk beribadah kepada-Nya? Berapa
banyak waktu telah kita habiskan untuk membaca firman-Nya? Berapa banyak
ilmu yang telah kita pelajari untuk meningkatkan iman kepada-Nya?

Saudaraku... Apakah hati-hati kita telah terlalu jauh dari-Nya? Sehingga
sulit bagi kita untuk mengingat bahwa semua yang terjadi hanyalah atas
kehandak-Nya? Sehingga sulit bagi kita menyadari bahwa semua milik kita
hanya dititipkan-Nya sementara? Apakah kita telah menjadi manusia sombong
yang selalu mengalamatkan semua kesuksesan dan keberhasilan hidup kita
kepada diri kita sendiri? Jikalau rasa itu masih ada, mari tanyakan kepada
diri kita : Tak takutkah kita jika Allah mengadzab kita atas kesombongan
itu? Tak takutkah kita jika Allah menarik semua titipan-Nya karena kita
telah berkhianat kepada-Nya? Lupakah kita bahwa Allah telah berfirman akan
mengadzab orang-orang yang kufur nikmat?

Saudaraku... Jikalau langkah-langkah kita ternyata telah jauh dari
keridhaan-Nya, telah menyimpang dari kehendak-Nya. Maka duduklah sejenak,
mari kita berhenti dan bersiap berbelok segera sebelum semua terlambat.
Allah masih demikian sayang kepada kita dan mengizinkan kita untuk tetap
menikmati kehidupan di dunia ini. Jikalau terselip secarik keinginan untuk
memohon ampun kepadanya, bergegaslah!!! Semoga dengan kesungguhan hati
kita, berbuah pada keridhaan Allah Ta'ala. Sungguh Allah mencintai
orang-orang yang bertaubat dan membersihkan diri. (Erwin Arief Wibowo)

Thanks to Kota Santri

Thursday, March 02, 2006

Bila Mati Mengintai


Ada yang terus mengintaiku, mengikuti gerak langkahku setiap saat,
menungguku untuk sebuah pertemuan yang dinanti. Dia selalu mengawasiku
setiap waktu. Jika aku berada di depan, maka dia pasti ada di belakangku.
Jika aku berada di samping kanan, maka dia berada di samping kiriku. Jika
aku di atas, dia pasti ada di bawah. Siapakah gerangan?

Dialah "Kematian", "kematian" banyak hal yang melintasi pikiranku saat aku
menyebutnya. Semua pasti akan mati, semua pasti akan mengalami sekarat,
dan semua yang hidup pasti akan bertemu dengannya tak dapat kusanggah.
Saat menjelang kematian dalam kehidupan manusia terdahulu adalah saat yang
pasti aku lalui juga.

Demi Allah, dia pasti akan datang kepadaku. Demi Allah dia pasti akan
menegukku. Sama seperti raja-raja di istana megah itu, seperti
pemimpin–pemimpin bangsa di masa lalu. Seperti orang-orang kaya yang
setiap harinya kelihatan "bahagia" (jika mereka mati, masihkah
"bahagia"?), atau mereka yang fakir yang setiap harinya bergumul dalam
penderitaan, atau orang-orang miskin yang terus meratapi segala
kekurangannya, atau para hamba sahaya yang tiada sekejap pun orang
memandangnya. Mereka semua telah merasakan kematian. Mereka semua telah
bertemu dengan kematian.

Bila mati, bila manusia mati, maka sudah tak ada lagi yang bisa
dibangga-banggakan. Seorang yang cerdik sekalipun, kecerdikannya tak akan
bisa melarikan dirinya dari peristiwa kematian. Bila mati, maka semua
strategi para ilmuwan dan tokoh jenius itu pasti akan patah. Bila mati,
semua kekuatan orang-orang yang berkuasa itu akan binasa. Bila mati,
bangunan yang tinggi menjulang, istana-istana megah dunia, atau gedung
pencakar langit yang kokoh akan runtuh seketika. Kematian juga yang telah
meruntuhkan bangunan orang-orang kaya itu.

Suatu kali aku bertanya pada diriku sendiri, bila mati, bagaimana bila aku
mati ? Ah… Selama ini aku memang tidak tahu kapan dia akan datang bertamu,
karena dia tidak pernah membuat janji sebelumnya denganku. Namun,
bagaimana kalau dia tanpa diduga tiba-tiba datang kepadaku? Menegukku,
membuatku sekarat? Bagaimana?

Bila mati, bila aku mati, itu berarti aku harus rela ditinggal sendiri.
Ibu, bapak, saudara-saudaraku, mereka semua pergi. Sahabat-sahabat dekat
yang selama ini menjadi tempat curahan hati, tetangga-tetangga yang suka
mengantarkan makanannya kepadaku, mereka hanya berlalu dan pergi
meninggalkanku. Apalagi hasil jerih payahku mengais rezeki hari demi hari
sekeping pun tak dapat menolongku lagi. Apa yang terjadi? Saat itu aku
pasti akan sendirian, dalam gelap gulita diselimuti sepi, mencekam, mati.

Bila mati, yang ada dalam gambaranku adalah suatu peristiwa yang amat
penting bagi yang hidup. Aku tidak tahu bagaimana rasanya bila nanti
seolah-olah ada sebuah gunung yang kokoh lagi menjulang tinggi berada di
atas dadaku, menahanku, menghilangkan kesempatanku untuk menghirup udara
dunia, mungkin jika bisa, itu pun seakan-akan aku bernafas di sebuah
lubang jarum. Bernafas di sebuah lubang jarum? Pergulatan macam apa itu?
Atau seumpama aku sedang dipukuli dengan sebuah dahan pohon yang penuh
duri lagi tajam, kemudian duri-duri itu menancap di semua urat-uratku.
Lantas, lantas dahan tersebut ditarik, sehingga setiap urat dalam tubuhku
juga ikut tertarik, menyisakan kepedihan dan sakit yang luar biasa. Demi
Allah, apakah nanti lebih perih dari yang sekedar aku bayangkan?

Bila mati, bila aku mati, maka akan ada sesuatu yang menampakkan wajahnya
padaku. Dialah Izrail, Sang Malaikat Maut yang akan turun dari penjuru
langit untuk menjemputku. Namun, apakah nanti dia akan menampakkan rupanya
dengan wajah penuh keramahan dan kehangatan ataukah sebaliknya? Bisa jadi
nanti dia datang dengan wajah garang tanpa belas kasihan. Bagaimana nanti?
Ketika dadaku menyempit, nafasku tersengal-sengal, sampai ke tenggorokan,
tubuhku kaku sulit digerakkan. Saat itulah dia menunaikan tugasnya,
memisahkan ruh dan jasadku. Menuntaskan episode akhir dari sebuah
perjalanan hidupku di dunia ini. Itu pasti akan terjadi, nanti, bila aku
mati.

Kemudian, bila mati, bila aku mati, orang-orang akan membaringkanku,
memandikanku, menshalatiku, mengkafani tubuhku yang kaku, menggotongku dan
menimbunkanku di dalam sebuah ruang sempit, gelap, senyap dan sunyi.
Detik-detik saat aku dibaringkan dalam liang kubur itulah yang akan
menjadi awal babak baruku menuju fase berikutnya setelah kematian, yakni
mengarungi alam kubur. Tak ada pagi, siang ataupun malam hari, karena
semuanya sama jika sudah masuk ke dalam, terpendam berkalang tanah. Oh...
Adakah tempat yang lebih jauh dari tempat itu? Adakah? Adakah tempat yang
lebih sunyi? Adakah? Gelapkah, pasti tidak ada kegelapan yang lebih gelap
dari tempat itu. Semua kelezatan yang pernah aku rasakan ketika aku hidup,
mungkinkah akan berganti menjadi rasa pahit yang luar biasa?

Siapa yang akan peduli jika aku tercekam ketakutan? Siapa? Gelap… Gelap…
Adakah cahaya? Adakah? Siapa yang akan memberikan aku cahaya untuk
menerangi kegelapanku di sana? Siapa? Tiadakah aku punya sesuatu yang
berarti? Apakah amalku, amalku yang sedikit tersisa nanti akan mampu
menolongku, menemani dalam kesendirianku disana?

Bila mati, bila aku mati, oh… aku ini memang bukan seorang 'alim yang
pasti airmatanya meleleh jika membayangkan malam pertama di dalam kubur,
bukan pula seorang ahli hikmah yang mengeluhkan pedihnya dijerat kematian,
atau seorang penyair yang menerjemahkan tangisannya dalam bait-bait
kematian penggugah keharuan. Aku hanya manusia biasa, terlalu biasa untuk
mengingat kematian. Aku masih tenggelam dalam carut marut dunia yang
aslinya fana ini. Terlalu sedikit waktuku untuk mengingatnya, apakah
memang waktunya yang sedikit ataukah dunia ini yang membuatku sedikit
untuk mengingatnya?

Mati, bila mati, bila aku mati, saat ini aku memang belum mati. Tapi
seharusnya aku tidak boleh takut mati. Karena, setiap yang berjiwa pasti
akan merasakan mati. Semestinya aku harus mengingatnya setiap hari,
berbenah diri, memelihara waktuku, usia kehidupanku sekarang dan melakukan
persiapan yang baik untuk kedatangannya. Ah… Dia memang tidak pernah
membuat janji padaku sebelumnya. Namun, mungkin saja dia akan datang pada
saat-saat dimana aku tidak menduga sama sekali.

Dia masih memperhatikanku…
Terus mengintaiku…
Mengawasi gerak-gerikku…
Menungguku…
Untuk sebuah waktu yang telah ditentukan…

"Ya Allah, Yang Maha Mematikan, perbaikilah agamaku yang merupakan penjaga
urusanku, perbaikilah duniaku yang merupakan tempat hidupku, perbaikilah
akhiratku yang merupakan tempat kembaliku. Dan jadikanlah kehidupanku
sebagai penambah kebaikan bagiku, serta jadikan "KEMATIANKU" sebagai
istirahatku dari segala keburukan.

"Allaahumma a'inni 'ala sakaraatil mauut…
Allaahumma hawwin 'alayya sakaraatil mauut…
Laa ilaaha illallaah inna lilmauti la sakaraati…"

"Ya Allah, bantulah aku dalam menghadapi sakaratul maut.
Ya Allah, mudahkanlah sakaratul maut padaku.
Tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah.
Sesungguhnya kematian itu memiliki saat-saat sekarat."

Thanks to Kota Santri

Untuk Kita Renungkan!!!

Sahabat...
Dalam hidup ini kita menghadapi pilihan-pilihan. Adakalanya apa-apa yang
kita inginkan tidak kita dapatkan. Ada kalanya pula apa-apa yang kita
dapatkan itu bukan merupakan Keinginan kita.

ALLAH dengan segala ke-Maharahman dan Rahimnya, menciptakan alam ini
dengan prinsip keadilan. Atas dasar prinsip itu ALLAH berikan surga
sebagai konsekwensi bagi kebaikan dan ketaatan umatnya. ALLAH juga
menyediakan neraka untuk hamba yang Ingkar, serakah dan zhalim.

Kita bebas memilih kemana langkah kaki Kita arahkan. Untuk itu sahabat,
jangan salah memilih hidup. Karena Kata orang bijak, hidup adalah
perjuangan untuk kita menangkan. Milikilah cita-cita yang besar dan
berfikirlah maju. Kita tidak diciptakan untuk menjadi orang yang kalah.
Setiap langkah yang kita ayunkan, usahakanlah merupakan langkah kemenangan

Kita diciptakan oleh ALLAH SWT dengan jiwa kita dalam genggaman-Nya, bukan
untuk sia-sia. Dia Mahatahu atas ciptaan-Nya. Dia sangat dekat dengan
kita. Bahkan lebih dekat dengan urat nadi kita sekalipun. Dia tidak ingin
kita jatuh, gagal, terkulai, dan lemah. Dia ingin kita berhasil, sukses,
produktif dan berarti. Untuk itu walaupun tanpa kita minta belaian, ALLAH
pasti akan senantiasa kita dapati meski tanpa Kita sadari.

Jika kita mengalami kegagalan, salah, dan terjatuh. Segeralah sadar!
Berarti masih banyak ilmu ALLAH yang belum kita ketahui. Segeralah bangkit
dan pelajari kesalahan serta kegagalan. Cari jawabannya dan jangan ulangi
lagi kesalahan itu. ALLAH senatiasa sabar menunggu kemenangan kita. Karena
ALLAH sangat mencintai ciptaan-Nya.

Jika kita meraih kemenangan, sukses, dan terpuji. Janganlah menjadi
pongah, tinggi hati dan merasa hasil kerja sendiri! Jadikanlah itu semua
sebagai sarana bagi kita, untuk lebih mendekatkan diri lebih dekat kepada
ALLAH. Agar tunduk disaat yang lain sibuk. Agar teguh disaat yang lain
angkuh. Agar tegar disaat yang lain terlempar. Sesungguhnya kepada Allah-lah tempat kembali kita.

***

Ya Allah, berikanlah selalu hidayah & petunjuk-Mu kepada kami. Bukakan
pintu hati ini menuju syurga-Mu... Pahamkanlah kami dengan Ilmu-Mu yang
benar. Dan ampunilah dosa kami. Aamiin.